Pak Sutardi


Sosoknya membuatku berfikir bahwa seseorang diberikan amanah, haruslah melaksanakan dengan sebaik mungkin dan penuh tanggungjawab. Walaupun tak ada yang melihat, tapi semua itu akan dimintai pertanggungjawabannya di hadapan Alloh. Semoga Alloh selalu memberikannya kesehatan, kewibawaan dan tanggungjawab akan tugasnya yang berat sebagai seorang kepala sekolah. Dan semoga kelak di kepemimpinannya ini SD Negeri 4 Dendang semakin lebih maju dan lebih baik lagi, berprestasi dan selalu menjadi inspirasi bagi sekolah lainnya. Itu bisa terjadi dengan karakter guru yang mau belajar dan anak-anak yang selalu semangat untuk belajar.
            Aku mengganggap beliau sebagai ayahku. Walaupun beliau tak mengetahui hal itu. Tapi, dari cara beliau memberikan solusi, cara beliau menyelesaikan suatu masalah membuatku berfikir bahwa beliaulah yang pantas menjadi seorang pemimpin. Dengan jiwa kepemimpinannya bisa membimbing suatu sekolah yang saat ini hanya berprestasi di bidang olahraga dan mulai saat ini hingga ke depannya akan berprestasi di segala bidang. Itu tekadku yang aku tanamkan dan aku salurkan dengan kepala sekolah dan guru-guru disini. Bahwa seorang guru adalah inspirator untuk anak didiknya dimana pun ia berada. Bahwa keberadaannya sangatlah dinantikan oleh anak didiknya kapanpun itu. Mereka yang selalu menantikan kehadiran kalian wahai para Bapak/Ibu guru.
            Beliau adalah kepala sekolah SD NEGERI 4 Dendang Dusun Air Asam Desa Jangkang Kec. Belitung-Timur. Sosok beliau membuatku terinspirasi. Sosok beliau yang sederhana dan ingin difahami dan dapat membaca situasi keadaan lingkungan sekolah dan kantor, sederhana tapi bersahaja. Aku sempat terpana dengan sosok beliau karena beliau baru saja dimutasi dari SD Negeri 10 Dendang yaitu sekolah yang beliau pimpin sebelum memegang amanah  di SD tempat aku juga ditempatkan. Beliau bernama Sutardi, S.Pd, dari namanya saja sudah ketebak suku apa beliau ?. Yup, beliau orang jawa asli, tepatnya dari semarang. Beliau di SDN 4 Dendang ini memasuki 4 bulan, sebelumnya aku telah banyak ngelakar atau bahasa indonesianya berbincang-bincang dengan beliau mengenai hambatan yang terjadi di sekolah sehingga aku ditempatkan disini, begitu juga beliau yang dimutasi kesini pasti ada tugas berat yang diterima sebagai kepala sekolah yang baru. Beliau berusia 48 tahun dengan SK PNS diterima beliau pada 1 Oktober 1987 dan untuk pertama kalinya beliau diamanahkan menjadi guru olahraga di SD Negeri 1 Simpang Pesak Belitung-Timur hingga tahun 2006. kemudian beliau mendapat amanah yang lebih besar lagi yaitu sebagai Kepala Sekolah SD Negeri 10 Dendang mulai dari  September 2006 - Februari 2013 dan selanjutnya beliau dipilih menjadi Kepala Sekolah di SD Negeri 4 Dendang. Beliau telah membuat perubahan di SD Negeri 10 Dendang dengan kedisiplinan sekolah yang diawali mulai jam 07.15 WIB, kelaspun sudah di mulai dan tidak ada guru yang berada di ruang kantor lagi, prestasi juga baik apalagi nilai UN yang menjadi patokan bahwa sekolah tersebut baik atau tidaknya. Nilai UN yang berada di peringkat teratas, sangat beda dengan SDN 4 Dendang menjadi urutan terakhir di peringkat keberhasilan UN dan beliau mengatakan bahwa
            Arti pendidikan bagi beliau adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Penuh makna dan sangat singkat memang. Suka-duka beliau sebagai seorang kepala Sekolah adalah: sukanya , menambah wawasan ilmu untuk kepemimpinan, koordinasi dengan rekan-rekan guru, dapat memahami karakter guru. Sedangkan dukanya : ketika mendapat hambatan  atau masalah yang berkaitan dengan  pendidik (Guru) yaitu tingkat kedisiplinan dan kerjasamanya dan masyarakat. Harapan beliau untuk SDN 4 Dendang adalah akan jauh lebih bagus, maju dan berprestasi lagi dari sebelumnya.
            Beliau memiliki seorang istri dan dua orang anak. Anak pertama perempuan yang sekarang telah menyelesaikan Diploma jurusan kebidanan dan anak keduanya laki-laki yang sekarang telah menginjak bangku SMP kelas 1. beliau bergaji sekitar 3,2 Juta golongan 3B aku tau karena kemaren sempat membuatkan Rekapitulasi Gaji PNS SDN 4 Dendang. Sebelumnya mendapat sertifikasi beliau pernah cerita bahwa gajinya tak lebih dari ongkos. Sebelumnya aku telah membuat tokoh inspirasi di tugas yang telah ku kirim ke tim RPP. Karena sosoknya dan apa yang ia lakukan untuk perubahan karakter gurunya aku sangat acungkan 4 jempolku yang berada di dua tangan dan dua kakiku.
            Perubahan-perubahan yang telah aku tunggu-tunggu satu persatu pun muncul. Yang pertama mulai adanya pemotongan gaji sebesar Rp 5.000;- sebagai agunan bulan yang dipotong oleh bendahara sekolah untuk kas sekolah dan yang dipotongpun hanya guru-guru PNS sedangkan yang honorer tidak karena gaji honorer pun hanya Rp 400.000;- setiap bulannya sehingga pemotonganpun tidak dilakukan. Tapi, ketika pemotongan itu dilakukan ada seorang guru laki-laki yang tidak menyetujuinya karena sebelumnya tidak ada pemotongan dari kepala sekolah sebelumnya. Tapi, karakter guru laki-laki itu yang keras dipahami oleh kepala sekolah sehingga beliau mengatakan kepada bendahara sekolah ,” Biarkanlah buk, aku tau bapak itu memang keras orangnya. Biarkanlah dulu dia seperti itu, lama-lama dia juga akan ikut peraturannya buk”, ucap beliau jepada bendahara sekolah.
            Ada lagi, biasanya kepala sekolah yang sebelumnya memberikan uang tips kepada pegawai Tata Usaha (TU) itu, sekarang..saat kepemimpinan beliau, beliau tidak ada memberikan dan tak pernah memberikannya kepada sang TU. Wajar saja, wajah sang TU menjadi tidak asyik untuk di pandang dan kemalasannya pun melanda dirinya untuk hadir ke sekolah karena tidak dapatnya tambahan uang dari kepala sekolah. Karena kemanjaan yang telah di terimanya dari kepala sekolah yang sangat loyal itu, sekarang membut sang TU harus banyak mengelus dada karena siap-siap kantongnya tak akan pernah terisi dari kepala sekolah yang sekarang.
            Satu hal yang menarik adalah perombakan akan dilakukan beliau mengenai struktur pelajaran dan guru-guru yang mengajar pada tahun ajaran baru kali ini. Karena harus ada refreshing bagi guru-guru dengan suasana, pelajaran yannng diberikan kepad siswa agar tidak terjadi penurunan atau stagnan pada proses belajar-mengajar di sekolah. Nok bini atau guru perempuan diberikan kelas yang tinggi yang sebelumnya diberikan kelas yang rendah. Ini dilihat dari apa yang terjadi di sekolah dan kesibukan salah seorang guru yang berakibat fatal jika dibiarkan begitu saja. Karena alasan bisnis diluar yang menyebabkannya menelantarkan anak didiknya. Di samping itu, nok bini memiliki keuletan dibandingkan nok laki. Sedangkan nok laki atau guru laki-laki diberikan tugas mengajar kelas bawah kecuali kelas 1 tetap dipegang oleh nok bini. Keputusan ini menurutku sangat pantas dan sangat jitu, karena kelas 6 juga harus dipersiapkan dengan baik lagi. Agar peningkatan pun terjadi....cayyooo ya pak.
 Dan aku meminta beliau, agar aku bisa mengajar Matematika kelas 3 sampai dengan kelas 6 pintaku pada Belliau. Dan beliau mengatakan, “ Bu, sampai kapan di tempatkan disini?”, tanya beliau padaku.
“ Sampai Maret 2014, pak...Insya Alloh saya ada disini (SD Negeri 4 Dendang)”, jawabku.
“ Berarti,.., harus ada pendamping yang ngajar bidag studi matematika juga. Soalnya, kiape nanti kalau ibu sudah tidak ada lagi disini...susah nanti buk”, jelasnya padaku.
“oohh... iya pak, bolehlah pak”,  jawabku atas ucapannya.
“ Pak Sanadi yang jadi pendamping ngajar matematika juga bu”, ucapnya lagi.
“Baiklah pak”, jawabku kembali.
            Waaahh...aku semakin terkesima dengan kebijakan yang dimilikinya. Aku belum terfikirkan atas apa yang akan aku lakukan dan berdampak pada apa yang akan terjadi selepas aku tidak menjalankan mengajar matematika disini lagi. Maka akan kacau, karena kenaikan kelas sekitar bulan Juni dan anak-anak kelas 6 Ujian Nasional pada bulan Mei. Jadi, aku meninggalkan mengajar di akhir waktu yang sebenarnya sangat terjepit ku bilang. Karena aku hanya melakukan tugas sebagai pensukses pendidikan disini. Ya, melalui tulisan ini juga bisa menjadi masukan kepada SGI Dompet Dhuafa agar memberikan kami tugas pada awal tahun ajaran baru dan menarik kami di akhir tahun ajaran, agar apa yang kami lakukan nantinya tidak berdampak apapun bila kami tinggalkan saat penarikan tiba.
            Sekarang aku lagi menunggu kebijakan beliau mengenai keterlambatan setiap guru yang tidak disiplin dengan kehadirannya ke sekolah. Karena di waktu pagilah anak-anak siap menerima pelajaran dan saatnya mereka fresh menerima pelajaran dengan baik. Keddisiplinan yang bisa mendukunng prosses belajar-mengajar menjadi lebih baik lagi di tahun ajaran baru ini. Khususnya saat aku berada di sini, semoga ada perubahan yang sanagta berarti disamping dibidang akademik maupun di bidang non akademik. Seperti apa yang akan beliau lakukan selanjutnya...akan ku tunggu dan semoga bukan perubahan yang ke arah yang tidak baik terjadi disini..tapi dengan arah yang lebih baik lagi. Apakah akan ada pemotongan gaji dengan keterlambatan dan ketidakdisiplinan yang mereka lakukan?? Ya..saya akan menunggunya dengan berbagai hal yang akan terjadi...caayooo!!.


Posting Komentar

0 Komentar